Senin, 23 November 2009

KONTRIBUSI KOPERASI DI INDONESIA

Pertumbuhan koperasi dapat dilihat dari data – data seperti jumlah koperasi, jumlah anggota, penyerapan tenaga kerja, permodalan, volume usaha, dan nilai sisa hasil usaha (SHU).
Penyerapan tenaga kerja di sektor koperasi sampai dengan data bulan Juni tahun 2007 meningkat dari 19,6 % menjadi 369.302 yang terdiri dari 38.534 orang manajer dan 330.768 orang karyawan. Per Juni 2007 jumlah volume usaha itu mencapai Rp.46.085.975.690.000. Sementara itu, tumbuhnya SHU koperasi sebesar 46,3% pada periode 2005-2006 dari Rp.2.198.320.310.000 menjadi Rp. 3.216.817.650.000. Ada kenaikan signifikan pada jumlah anggota, tahun 2007 sebesar 125.626 dari 489.349 anggota pada tahun 2006, pada tahun 2008 meningkat tercatat 517.327 anggota.
Selain itu, dari hasil klasifikasi dan peringkatan, jumlah koperasi indonesia berkualitas di tahun 2008 mencapai 42.267 Koperasi Indonesia. Tahun 2007 sebanyak 41.381 Koperasi Indonesia yang berkualitas sehingga terjadi peningkatan Koperasi Indonesia berkualitas sebanyak 886 Koperasi Indonesia.


ANALISA :
Berdasar data yang diperoleh dari Departemen KOPERASI dan UKM menunjukkan terjadinya peningkatan di sektor koperasi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2007 yaitu jumlah tenaga kerja ,jumlah volume usaha Yang mengakibatkan tumbuhnya sisA hasil usaha(SHU) koperasi, kenaikan signifikan terjadi pula pada jumlah anggota dan jumlah koperasi Indonesia. Dengan meningkatnya perkoperasian Indonesia jelas memberikan kontribusi atau ikut berperan dalam pertumbuhan ekonomi dikarenakan berkurangnya jumlah penganggurang yang merupakan program pemerintah dalam mengatasi angka pengangguran. Bergairahnya perkoperasian Indonesia membuat investor igin menanamkan modalnya di koperasi yang dulunya memandang rendah perkoperasian karena dinilai kurang menguntungkan. Dengan meningkatnya koperasi di Indonsia diharapkan dapat bersaing di dunia Internasional yang semakin berkembang.